Angchotttt!!!!

Tarik napas… tahan… buang…

Pagi ini dah yang kesekian kalinya gw beteeeeee berat sama supir angchot. Apa penyebabnya? Karena gw diturunin di tempat yang jauh dari pemberhentian gw yang selanjutnya. Jadi, semenjak Puasa Season dimulai, pertigaan tempat pemberhentian akhir angchot gw itu selalu macet. Dan dengan alasan macet itulah maka si supir angchot langsung ngebelok parkir di apotik yang terletak JAUH dari pemberhentian akhirnya, dan menurunkan paksa para penumpang dengan alasan macet. Dan gw harus bayar penuh ya.

Yang nyebelin, penyebab macetnya itu NGGAK ADA! Yang bikin macet ya para supir angchot temen-temennya dia juga. Yang nurunin penumpang disitu dan ngetem disitu. Sementara itu para pedagang kaki lima bikin pasar di pinggir jalan raya *mijit jidat* dan para tukang O-Jack parkir makan 2/3 badan jalan.

Oke, gw nggak akan ngemeng cemacem ala tramtib or whatever, kalo mau ditertibkan ntar ribut dibilang ngalangin orang cari makan trus ngajak perang, kalo nggak ditertibkan jadinya ngehalangin GW cari makan. Anyway… ini dia skala kezaliman supir angchot, yang menambah cobaan puasa gw tiap harinya.

inilah rute gw…

Temen gw pernah ngakak karena gw bikin quote

Sesungguhnya setan dan supir angchot diciptakan untuk menguji iman manusia, supaya kamu bersabar dan senantiasa ingat kepada-NYA

Dan di menit yang sama gw langsung SMS Val buat bantu carikan kontak DISHUB Bekasi yang valid untuk dihubungi. Dan inilah yang didapat oleh Val.

 

Yup! Jangan ragu-2 kirim pengaduan melalui sms. Format untuk pengaduan mengenai perhubungan adalah kirim sms dengan ketik : HUB (spasi) pengaduan kamu dalam 146 karakter.

Dan buat pengaduan bertingkat nasional, silakan klik di Form Pengaduan Resmi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia ini.

Oke. Akhir kata…

Apakah gw lebay? Tidak. Pembiaran daripada penyelewengan aturan adalah musuh terbesar dari kemajuan bangsa. Karena cakupannya lebih luas daripada ‘sekedar korupsi’.

Apakah dengan mengadu akan ada perbaikan? Let’s hope so. Satu orang memberi masukan mungkin kurang kuat, tapi jika mereka yang menyadari bahwa haknya telah dirampas oleh orang lain (gw bayar penuh loh ke si supir angchot!) maka sebaiknya mereka semua memperjuangkan dengan ‘alerting the authorities’, memberi tahu pihak yang berwenang untuk diambil tindakan. Jika banyak masukan, masa sih nggak dikasih petugas untuk membantu di lapangan?

Ini memang cuma langkah kecil. Tapi jauh lebih baik daripada menjadi silent majority yang terus menerus bete tiap kali nonton tivi. After all, it’s for the Greater Good.